Tuan Rumah Piala Dunia Korea

Tuan Rumah Piala Dunia Korea

Apa kata FIFA tentang Korea Utara menjadi tuan rumah?

Presiden kelahiran Swiss itu juga mengaku mengunjungi Korea Utara di masa lalu dalam upaya untuk mengukur apakah negara itu berpeluang untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita bersama tetangga mereka, Korea Selatan.

"FIFA adalah organisasi sepakbola global," kata Infantino. Kami adalah orang-orang sepakbola, bukan politisi, dan kami ingin menyatukan orang-orang. Negara mana pun dapat menyelenggarakan acara. Jika Korea Utara ingin menjadi tuan rumah..."

"Saya benar-benar pergi ke Korea Utara beberapa tahun yang lalu untuk bertanya kepada Korea Utara apakah mereka siap menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita bersama Korea Selatan."

"Yah, saya tidak berhasil, jelas, tetapi saya akan melakukannya 100 kali lagi [menawarkan kesempatan] jika itu membantu."

"Hanya keterlibatan yang dapat membawa perubahan nyata. Kami adalah organisasi global dan ingin tetap menjadi organisasi yang menyatukan dunia."

Bidding Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Menpora Dito: Positioning Indonesia Minimal Jadi Co-Host

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia bisa menjadi co-host Piala Dunia FIFA edisi 2034. Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menjawab pertanyaan wartawan terkait bidding Tuan Rumah Piala Dunia 2034.

Jakarta: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Indonesia bisa menjadi co-host Piala Dunia FIFA edisi 2034. Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menjawab pertanyaan wartawan terkait bidding Tuan Rumah Piala Dunia 2034.

"Kami lagi mengikuti perkembangannya. Memang positioning Indonesia itu yang Bapak Presiden inginkan, kita minimal bisa menjadi co-host," ujar Menpora Dito seusai konferensi pers peluncuran "Kemenpora x Saykoji Rap Challenge" di Graha Kemenpora, Selasa (17/10) siang.

Indonesia, sambung Menpora Dito, sudah menyampaikan keinginan tersebut kepada negara-negara sahabat yang berminat mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Negara-negara tersebut yaitu Australia dan juga Arab Saudi.

"Kami sudah sampaikan kita ingin sebagai co-host. Dan ini saya akan terbang ke Arab Saudi mendampingi Pak Presiden. Salah satu topik yang akan dibicarakan putra mahkota Arab Saudi ke Pak Presiden," urai Menpora.

"Nanti akan kami update. Untuk komunikasi dengan Australia juga sudah berjalan. Komunikasi bersama negara-negara ASEAN pun berjalan. Intinya posisi Indonesia kita ingin sebagai co-host," tegas Menpora Dito.

Diketahui, federasi sepak bola dunia FIFA memberikan kesempatan kepada negara-negara di wilayah Asia dan Oseania untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Di antara negara-negara yang tertarik untuk menjadi tuan rumah yaitu Arab Saudi dan juga Australia. (luk)

Korea Utara di masa kini

Berada di peringkat ke-112 dunia, Korea Utara belum pernah tampil di turnamen sepakbola terbesar sejak edisi Afrika Selatan pada 2010, yang menjadi penampilan kedua mereka setelah debut di Inggris pada 1966.

Dipimpin oleh Kim Jong-un, negara Asia yang tertutup itu memiliki hubungan panas dengan Korea Selatan, dan baru-baru ini meningkatkan aktivitas uji rudal mereka di sekitar semenanjung Korea.

Bola.net - Ada sejarah baru tercipta di Piala Dunia 2002. Edisi ke-17 Piala Dunia tersebut diselenggarakan untuk pertama kalinya di benua Asia.

FIFA pada saat itu memilih Korea Selatan dan Jepang terpilih sebagai tuan rumah bersama. Keputusan ini juga menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya turnamen empat tahunan ini digelar di dua negara sekaligus.

Perjalanan Jepang dimulai saat mereka tergabung di grup H yang berisikan Belgia, Rusia, dan Tunisia. Dalam fase grup, Jepang di bawah asuhan pelatih asal Prancis, Philippe Troussier berhasil keluar sebagai juara grup dengan raihan tujuh poin. Sayangnya di babak 16 besar, tuan rumah harus takluk oleh timnas Turki.

Sedangkan pencapaian Korsel bisa dibilang lebih cemerlang daripada Samurai Biru. Lolos fase grup dengan status pemuncak klasemen, Taeguk Warriors berhasil menyingkirkan dua negara dengan tradisi kuat sepak bola, Italia (16 besar) dan Spanyol (8 besar).

Sayangnya, kejutan Korsel harus terhenti di babak semifinal usai dikandaskan oleh Jerman 0-1. Meskipun terhenti, tapi kisah mereka di Piala Dunia 2002 terus dibicarakan hingga kini.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pada awalnya, Piala Dunia diselenggarakan oleh negara-negara yang dipilih melalui kongres FIFA. Pemilihan lokasi ini sering kali kontroversial karena Amerika Selatan dan Eropa, dua pusat kekuatan utama sepak bola, berjarak sangat jauh dan perjalanannya menghabiskan waktu tiga minggu dengan kapal laut. Sebagai contoh, Piala Dunia pertama di Uruguay hanya diikuti oleh empat negara Eropa.[1] Dua Piala Dunia berikutnya diselenggarakan di Eropa. Keputusan FIFA yang memilih Prancis sebagai tuan rumah Piala Dunia 1938 dikecam; negara-negara Amerika Selatan telah sepakat bahwa lokasi Piala Dunia akan bergantian antara dua benua tersebut. Akibatnya, Argentina dan Uruguay memboikot Piala Dunia FIFA 1938.[2]

Sejak 1958, untuk menghindari boikot atau kontroversi yang mungkin terjadi pada masa depan, FIFA mulai menerapkan pola tuan rumah bergiliran antara Eropa dan Amerika, yang tetap digunakan hingga Piala Dunia FIFA 1998. Piala Dunia FIFA 2002, yang diselenggarakan bersama-sama oleh Korea Selatan dan Jepang, adalah Piala Dunia pertama yang digelar di Asia, dan satu-satunya turnamen yang dituan rumahi oleh lebih dari satu negara.[3] Afrika Selatan menjadi negara Afrika pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2010. Piala Dunia FIFA 2014 akan diselenggarakan di Brasil, pertama kalinya diadakan di Amerika Selatan sejak 1978,[4] dan juga menjadi ajang pertama yang diselenggarakan di luar Eropa dua kali berturut-turut.

Baru Brasil, Italia, Jerman, Meksiko, dan Prancis dan Jerman yang menjadi tuan rumah acara tersebut sebanyak dua kali.

Hak penyelengara Piala Dunia edisi ke-100 tahun ini diperebutkan oleh 6 kandidat yakni Uruguay-Argentina, Inggris, Spanyol, Australia, dan China.[5]

Piala Dunia 2026 memang masih lama namun antusiasme para penggemar sepakbola tetap tinggi. Sebab banyak yang bisa disimak seperti persiapan tuan rumah hingga kualifikasi pesertanya.

Sudah tau belum nih siapa tuan rumah Piala Dunia 2026? Jangan sampai terlewatkan ya karena tuan rumahnya sudah diumumkan lho! Yuk cek dalam artikel ini mengenai seluk beluk penyelenggara Piala Dunia 2026.

Kapan & Lokasi Piala Dunia 2026 Digelar?

Daftar Stadion Piala Dunia 2026

Jadwal Piala Dunia 2026

Lokasi Final Piala Dunia 2026

Piala Dunia memang menjadi ajang olahraga 4 tahunan yang paling ditunggu-tunggu karena mempertandingkan timnas dari seluruh dunia. Bahkan babak kualifikasi dari berbagai zona juga tidak luput dari antusiasme penggemar bola.

Kamu juga bisa menyaksikan pertandingan kualifikasi yang diikuti timnas Indonesia lho melalui Vision+ dan channel TV RCTI. Jangan sampai ketinggalan ya karena Indonesia masih mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2026 hingga sekarang.

Biar makin update, yuk cari tahu siapa tuan rumah Piala Dunia 2026 dan info lengkapnya di artikel ini!

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dimulai, Bagaimana Indonesia?

PRESIDEN FIFA, Gianni Infantino, membuka kesempatan menunjuk Korea Utara sebagai tuan rumah Piala Dunia. Gianni Infantino optimistis sepakbola dapat menyatukan semuanya, termasuk di negara tertutup seperti Korea utara.

Pernyataan itu diungkapkan Gianni Infantino karena kesal dengan berbagai serangan yang dilancarkan media-media Eropa kepada tuan rumah Piala Dunia 2022. Qatar. Gianni Infantino kesal karena media-media Eropa terlalu menggiring opini atau memanaskan isu Hak Asasi Manusia (HAM) di negara Timur Tengah tersebut.

(Timnas Korea Utara saat tampil di Piala Dunia 2010)

Pria asal Italia itu mengatakan, bangsa barat seharusnya berkaca lebih dulu sebelum mengatakan hal itu karena mereka melakukan penjajahan di masa lalu. Terlepas dari itu, Gianni Infantino optimistis si kulit bundar bisa menyatukan dunia dan membawa pesan perdamaian.

“FIFA adalah organisasi sepakbola global. Kami adalah orang-orang sepakbola, bukan politisi, dan kami ingin menyatukan orang-orang,” kata Gianni Infantino mengutip dari Sport Bible, Senin (21/11/2022).

Karena itu, Gianni Infantino menyebut setiap negara berhak memiliki kesempatan untuk menggelar turnamen sepakbola internasional, termasuk Korea Utara. Bahkan, ia mengungkapkan sempat mencoba merayu negara pimpinan Kim Jong-un itu untuk menghelat Piala Dunia Wanita dan datang langsung ke sana.

“Negara mana pun dapat menyelenggarakan turnamen (sepakbola). Jika Korea Utara ingin menjadi tuan rumah sesuatu, itu bisa dilakukan” jelas pria berusia 52 tahun itu.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Saya benar-benar pergi ke Korea Utara beberapa tahun yang lalu untuk bertanya kepada Korea Utara apakah mereka siap menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita bersama Korea Selatan. Yah, saya tidak berhasil, jelas, tapi saya akan melakukannya 100 kali lagi jika itu bisa membantu,” tambah pria yang datang dua kali ke Indonesia dalam satu bulan terakhir ini.

(Presiden FIFA, Gianni Infantino)

“Hanya keterlibatan yang dapat membawa perubahan nyata. Kami adalah organisasi global dan ingin tetap menjadi organisasi yang menyatukan dunia,” tuturnya.

Sebelumnya, saat berbicara dengan para pemimpin dunia di Indonesia dalam KTT G20 ke-17, Gianni Infantino juga menyatakan ambisinya tersebut. Ia yakin sepakbola mampu menyatukan dunia dengan dampak positif yang besar yang dapat dibuatnya.

“Sepak bola adalah kekuatan untuk kebaikan. Kami tidak naif untuk percaya bahwa sepakbola dapat menyelesaikan masalah dunia,” ujar Gianni Infantino di Bali.

“Kami tahu bahwa fokus utama kami sebagai organisasi olahraga adalah dan seharusnya olahraga, tetapi karena Sepakbola Menyatukan Dunia, Piala Dunia FIFA khusus ini, dengan lima miliar orang menontonnya, dapat menjadi pemicu isyarat positif, pertanda atau pesan harapan,” tegasnya.

Terlepas dari itu, Piala Dunia 2022 sudah dimulai semalam. Tuan rumah Qatar di luar dugaan kalah 0-2 dari wakil Amerika Selatan, Ekuador, di laga pembuka Grup A Piala Dunia 2022.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Ada kemungkinan bagi negara tetangga Korea Selatan itu untuk menggelar Piala Dunia di masa mendatang...

Presiden FIFA, Gianni Infantino mengakui Korea Utara bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia di masa depan, karena ia ingin membawa perubahan nyata.

Orang nomor satu FIFA - yang akan terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga - mengungkapkan bahwa negara mana pun berhak menjadi tuan rumah turnamen, dengan organisasinya mengusung misi untuk membantu mempersatukan dunia.

Infantino memberikan pidato yang panjang menjelang dimulainya Piala Dunia 2022 di Qatar yang kontroversial, Sabtu (19/11), di mana ia membalas kritikan terhadap FIFA atas penentuan tuan rumah.

Daftar Stadion Piala Dunia 2026

FIFA baru saja mengumumkan bahwa Piala Dunia 2026 akan digelar di 16 stadion. Dari total tersebut, ada 11 stadion di Amerika Serikat yang akan digunakan.

Stadion tersebut dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti kapasitas, fasilitas, akses transportasi ke lokasi dan memiliki sejarah sepak bola. Contohnya Stadion Azteca di Mexico City yang pernah jadi tuan rumah final Piala Dunia 1970 dan 1986.

Berikut daftar stadion tuan rumah Piala Dunia 2026:

Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kapan & Lokasi Piala Dunia 2026 Digelar?

FIFA selaku penyelenggara ajang 4 tahunan ini telah menunjuk tiga negara di benua Amerika untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026. Sebanyak 16 kota di Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat akan menjadi lokasi pertandingan.

Piala Dunia 2026 inipun yang pertama digelar di tiga negara. Sebelumnya hanya pernah digelar di dua negara yaitu Jepang dan Korea Selatan saat Piala Dunia 2002.

Ajang turnamen terbesar di dunia ini akan dilangsungkan pada tanggal 11 Juni hingga 19 Juli tahun 2026. Total akan ada 104 pertandingan yang diikuti 48 timnas. Di stadion mana saja pertandingannya?